---------- Forwarded message ----------
From: m-wiy <mwiyono77@gmail.com>
Date: 2009/4/17
Subject: [SANTRI KITAB KUNING] Modal hidup ekonomis
To: fidasalma@gmail.com
--
Posted By m-wiy to SANTRI KITAB KUNING at 4/17/2009 12:17:00 AM
From: m-wiy <mwiyono77@gmail.com>
Date: 2009/4/17
Subject: [SANTRI KITAB KUNING] Modal hidup ekonomis
To: fidasalma@gmail.com
"Andaikan setiap manusia itu merasa cukup hanya dengan dua pakaian murah dan sekerat roti kering setiap harinya, maka pasti akan ringan hidupnya dan ringan pula tanggungjawabnya di hadapan Allah sawt."
(Imam Ghazaliy: maraqil 'ubudiyah, tt)
Ungkapan Al-Ghazali di atas adalah solusi ekonomis dalam menjalani hidup yang tergolong singkat jika dibandingkan dengan hidup sebelum atau sesudah kita terlahirkan, dengan pola hidup sederhana manusia akan merasakan kedamaian dan kenyamanan tanpa kekurangan. Mengingat tugas manusia dalam hidup ini adalah semata-mata untuk menyembah Allah ta'ala secara ikhlas (QS. Al-Bayyinah[98]:5).
Pada hakikatnya biaya hidup di dunia itu murah, menjadi mahal karena tidak mampu mengalahkan dorongan nafsu dalam memenuhi ambisinya untuk memenuhi kebutuhan skundernya yang bersifat sesaat sehingga manusia merasa susah dan payah dalam menapaki jalan hidupnya. Seringkali kita temui manusia rela mengorbankan agama dan martabatnya demi memperoleh fasilitas hisup dalam alam fana ini. Sebut saja yang baru-baru ini di lakukan oleh para caleg kita yang memainkan uang sebagai iming-iming untuk memperoleh sura terbanyak.
Wajar jika setelah mereka terpilih menjadi wakil kita kemudian membabi buta 'mengembalikan modalnya', karena kita sebagai seorang pemilih memperlakukan mereka dengan berstandard harta. Kelak andaikan ia terpilih pasti dalam benaknya adalah mengembalikan modal secepat mungkin dan menginginkan untuk sebanyak-banyaknya dari jabatan yang mereka terima.
Dalam kursi caleg dan jabatan bisa kita kektemukan ungkapan lahan basah dan lahan kering, lahan basah adalah lahan kerja yang banyak menghasilkan uang dari sisa proyek proposal, sedangkan lahan kering adalah jabatan yang mana jarang dihampiri mega proyek sebagai mesin pencetak uang.
Mengapa manusia harus berbuat demikian? Karena hasrat dan nafsu duniawinya tidak terbendung lagi untuk memperoleh duniawi. Sebagai manusai muslim hendaknya memikirkan bahwa kehidupan yang ad di dunia ini terbilang sangat singkat sehingga mustahil untuk membutuhkan biasa besar dalam mengarungi hidup. Menurut riwayat Abdullah bin Umar, Nabi saw mengilustrasikan hidup di dunia ini bagaikan orang yang menyeberang jalan (HR. Bukhari: 5937), barang bawaan tentu mengganggu sstabilitas kelancaran penyeberangan menuju tempat yang di inginkan. Oelh sebab itu sedikitkanlah dan perbanyaklah amal. Jika kita memperoleh harta yangbanyak maka pergunakanlah untuk memperbanyak amal iabadah kepada Allah ta'ala.
Untuk itu patut kita jadikan uswah apa yang telah dikerjakan oleh Nabi saw dalam semua sunnahnya. Diantara teladan yang beliau contohkan dan sangat lekat dalam benak penulis adalah berhenti makan sebelum kenyang dan tidak makan sebelum lapar. Betapa mudahnya menjalani hidup ini jika kita mencontoh sunnah-sunnah beliau. Tak perlu lagi hidup mencuri, korupsi, kolusi atau hal-hal lain yang mendatangkan uang haram.
Mulai saat ini, berubahlah untuk menjadi hidup yang sederhana. Agar langkah kehidupan menjadi ringan dan bergerak tanpa hambatan apa-apa.
bagi para pembaca silahkan berkomentar danmenambahkan demi kesempurnaan tulisan yang sangat-sangat sederhana ini, maklum masih belajar..
--
Posted By m-wiy to SANTRI KITAB KUNING at 4/17/2009 12:17:00 AM
0 komentar:
Post a Comment